Dengan Haji, Meraih Ridho Allah dan Selamat Dari Siksanya

Haji merupakan sebab terhapusnya seluruh dosa- dosa hamba, sehingga ia meraih balasan yang terbaik, yaitu surga-Nya. Rasulullah ﷺ bersabda:
” مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ، وَلَمْ يَفْسُقْ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ “
“Barangsiapa yang menunaikan haji , lalu dia tidak melakukan rafats, dan tidak berbuat kefasikan, maka dia kembali seperti pada saat ibunya baru saja melahirkannya (yaitu tanpa dosa).”
(Muttafaq Alaihi)
Yang dimaksud “rafats” adalah setiap apa yang diinginkan oleh seorang lelaki kepada istrinya, seperti bersetubuh dan hal- hal yang menjurus kepadanya.
Demikian pula sabda Rasulullah ﷺ :
الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
“Haji mabrur tidak mendapatkan balasan untuknya melainkan surga.”
(Muttafaq Alaihi)
Ketika Rasulullah ﷺ menerangkan tentang keutamaan haji kepada Abdullah Bin Amr Bin Ash رَضِي اللهُ عَنْهُما , Beliau bersabda:
أَمَا عَلِمْتَ وَأَنَّ الْحَجَّ يَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلَهُ ؟
“Tidakkah engkau mengetahui bahwa haji menggugurkan dosa- dosa sebelumnya.”
(HR.Muslim)
Semua dalil ini menunjukkan besarnya keutamaan menunaikan amalan yang mulia ini, dan balasan yang sempurna yang Allah ﷻ janjikan untuk para hambanya yang menunaikannya dengan ikhlas dan mengharapkan keridhaan-Nya. Bila kita menyadari betapa besarnya pahala dan ganjaran yang Allah ﷻ berikan, maka apa yang kita keluarkan dari harta, sebesar apapun itu, masih terlalu kecil dibanding balasan yang Allah ﷻ persiapkan untuk hamba-Nya.
Ya Allah, jadikan ibadah haji kaum muslimin sebagai haji mabrur yang Engkau ridhai.
Oleh Ustadz Abu Muawiyah Askary