Ibadah Haji Menjadikan Hamba Bertaqwa Kepada Allah

Bila kita memperhatikan ayat- ayat Al qur’an yang menjelaskan tentang disyariatkannya ibadah haji, begitu seringnya Allah ﷻ menyebutkan anjuran untuk bertakwa kepada-Nya. Ini menunjukkan bahwa salah satu tujuan utama berhaji, adalah untuk menjadikan seorang hamba sebagai hamba yang senantiasa menjalankan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.
Allah ﷻ berfirman:
ٱلۡحَجُّ أَشۡهُرٞ مَّعۡلُومَٰتٞۚ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ ٱلۡحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي ٱلۡحَجِّ وَمَا تَفۡعَلُواْ مِنۡ خَيۡرٖ يَعۡلَمۡهُ ٱللَّهُۗ وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيۡرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُونِ يَٰأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ
“. (Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barang siapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia bersetubuh, berbuat maksiat dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku Wahai orang-orang yang berakal”
(QS.Al Baqarah:197)
Berhaji merupakan salah satu diantara syi’ar agama Allah ﷻ yang paling agung. Mengagungkan syiar tersebut, dengan bersemangat untuk perbanyak amalan saleh ketika menunaikannya, dan menjauhkan diri dari segala bentuk kemaksiatan dan apa saja yang dilarang oleh Allah ﷻ dan Rasul-Nya, hal itu merupakan bentuk ketakwaan seorang hamba. Firman Allah ﷻ :
ذَٰلِكَۖ وَمَن يُعَظِّمۡ شَعَٰئِرَ ٱللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقۡوَى ٱلۡقُلُوبِ
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati.”
(QS. Al Hajj:32)
Bertakwa kepada Allah ﷻ , merupakan sebaik- baik wasiat, sebaik- baik bekal menuju akhirat, dan sebaik- baik amalan yang menjadi penghantar seorang hamba memasuki surga-Nya.
Oleh Ustadz Abu Muawiyah Askary